Ngo Heng - Ruas Bambu Nusa

NGO HENG

NGO HENG

NGO HENG

Suffering Return / Mo Limo

Suffering Return / Mo Limo

Suffering Return / Mo Limo

Soundscape

Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud. Dalam konteks seni, ruang tersebut berfungsi sebagai wadah atau tempat bagi kita untuk melakukan kegiatan meditasi diam, merenung, atau merefleksikan keberadaan diri kita ketika kita menerima penderitaan sebagai bagian dari kehidupan.


Ngo Heng dalam konteks silat merupakan proses metabolisme lima elemen atau lima organ utama tubuh manusia yang diperoleh melalui pencernaan makanan sebagai hasil dari fotosintesis tumbuhan. Karya ini ingin menyampaikan pesan bahwa ketika metabolisme berjalan dengan sempurna dan menghasilkan “energi vital” atau “daya hayati’, yang sering juga disebut Chi, energi ini akan sia-sia jika hanya dialirkan ke bawah perut menuju ‘alat vital’ menjadi nafsu. Maka Chi perlu dipandu menuju kecerdasan batin. Oleh karena itu, judul karya seni Ngo Heng bermutasi menjadi ‘Suffering Return/Mo Limo

Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud. Dalam konteks seni, ruang tersebut berfungsi sebagai wadah atau tempat bagi kita untuk melakukan kegiatan meditasi diam, merenung, atau merefleksikan keberadaan diri kita ketika kita menerima penderitaan sebagai bagian dari kehidupan.


Ngo Heng dalam konteks silat merupakan proses metabolisme lima elemen atau lima organ utama tubuh manusia yang diperoleh melalui pencernaan makanan sebagai hasil dari fotosintesis tumbuhan. Karya ini ingin menyampaikan pesan bahwa ketika metabolisme berjalan dengan sempurna dan menghasilkan “energi vital” atau “daya hayati’, yang sering juga disebut Chi, energi ini akan sia-sia jika hanya dialirkan ke bawah perut menuju ‘alat vital’ menjadi nafsu. Maka Chi perlu dipandu menuju kecerdasan batin. Oleh karena itu, judul karya seni Ngo Heng bermutasi menjadi ‘Suffering Return/Mo Limo

Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud. Dalam konteks seni, ruang tersebut berfungsi sebagai wadah atau tempat bagi kita untuk melakukan kegiatan meditasi diam, merenung, atau merefleksikan keberadaan diri kita ketika kita menerima penderitaan sebagai bagian dari kehidupan.


Ngo Heng dalam konteks silat merupakan proses metabolisme lima elemen atau lima organ utama tubuh manusia yang diperoleh melalui pencernaan makanan sebagai hasil dari fotosintesis tumbuhan. Karya ini ingin menyampaikan pesan bahwa ketika metabolisme berjalan dengan sempurna dan menghasilkan “energi vital” atau “daya hayati’, yang sering juga disebut Chi, energi ini akan sia-sia jika hanya dialirkan ke bawah perut menuju ‘alat vital’ menjadi nafsu. Maka Chi perlu dipandu menuju kecerdasan batin. Oleh karena itu, judul karya seni Ngo Heng bermutasi menjadi ‘Suffering Return/Mo Limo