Sam Po - Ruas Bambu Nusa

SAM PO

SAM PO

SAM PO

Drunken Tower / Mendem Kahanan

Drunken Tower / Mendem Kahanan

Drunken Tower / Mendem Kahanan

Soundscape

Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya. Namun, kini fungsi menara telah berubah, menjadi tempat loudspeaker yang volume suaranya cenderung mengganggu pendengaran manusia, dan terkadang disalahgunakan untuk keperluan di luar kegiatan ibadah.


Sebenarnya, Karya ini terinspirasi dari Bentuk Pagoda Thiên Mụ di Vietnam. Dalam konteks karya seni, Sam Po mendeskripsikan tubuh manusia sebagai sebuah entitas yang terdiri atas tiga perpaduan, yaitu pikiran, raga, dan kecerdasan batin. Perpaduan ini memungkinkan kita melihat kesalingterhubungan kehidupan. Dalam konteks silat, menara adalah simbol kegagahan dan kesatuan struktur tubuh. Namun, kemerosotan fungsi menara inilah yang mengakibatkan judul karya seni Sam Po bermutasi menjadi ‘Drunken Tower’, ‘menara mabuk’, atau menara yang sedang kehilangan sebagian dari kesadarannya, sehingga tidak dapat lagi berdiri tegak.

Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya. Namun, kini fungsi menara telah berubah, menjadi tempat loudspeaker yang volume suaranya cenderung mengganggu pendengaran manusia, dan terkadang disalahgunakan untuk keperluan di luar kegiatan ibadah.


Sebenarnya, Karya ini terinspirasi dari Bentuk Pagoda Thiên Mụ di Vietnam. Dalam konteks karya seni, Sam Po mendeskripsikan tubuh manusia sebagai sebuah entitas yang terdiri atas tiga perpaduan, yaitu pikiran, raga, dan kecerdasan batin. Perpaduan ini memungkinkan kita melihat kesalingterhubungan kehidupan. Dalam konteks silat, menara adalah simbol kegagahan dan kesatuan struktur tubuh. Namun, kemerosotan fungsi menara inilah yang mengakibatkan judul karya seni Sam Po bermutasi menjadi ‘Drunken Tower’, ‘menara mabuk’, atau menara yang sedang kehilangan sebagian dari kesadarannya, sehingga tidak dapat lagi berdiri tegak.

Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya. Namun, kini fungsi menara telah berubah, menjadi tempat loudspeaker yang volume suaranya cenderung mengganggu pendengaran manusia, dan terkadang disalahgunakan untuk keperluan di luar kegiatan ibadah.


Sebenarnya, Karya ini terinspirasi dari Bentuk Pagoda Thiên Mụ di Vietnam. Dalam konteks karya seni, Sam Po mendeskripsikan tubuh manusia sebagai sebuah entitas yang terdiri atas tiga perpaduan, yaitu pikiran, raga, dan kecerdasan batin. Perpaduan ini memungkinkan kita melihat kesalingterhubungan kehidupan. Dalam konteks silat, menara adalah simbol kegagahan dan kesatuan struktur tubuh. Namun, kemerosotan fungsi menara inilah yang mengakibatkan judul karya seni Sam Po bermutasi menjadi ‘Drunken Tower’, ‘menara mabuk’, atau menara yang sedang kehilangan sebagian dari kesadarannya, sehingga tidak dapat lagi berdiri tegak.