Su Sie | Ruas Bambu Nusa

SU-SIE

SU-SIE

SU-SIE

Off Side / Suwung

Off Side / Suwung

Off Side / Suwung

Soundscape

Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas

pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah. Desain interior masjid ini dikembangkan oleh Zeynep Fadillioglu, seorang desainer interior perempuan pertama yang merancang masjid modern di Turki. Ruangan ini berfungsi sebagai penghubung menuju ruang lain di sekitarnya.


Dari segi fungsional, karya ini berhubungan erat dengan karya pertama, yaitu Tao/reborn. Tao/reborn berfungsi sebagai ruang pertunjukan, sedangkan Su Sie berfungsi sebagai lobi, ruang dialog antara penonton dan seniman atau musisi. Dalam konteks penciptaan seni, Su Sie digambarkan sebagai empat kiblat, atau empat orientasi. Su Sie mencerminkan kedudukan manusia di Bumi, bagaimana manusia berorientasi, berada di dalam ruang dan waktu. Hidupnya dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya. Su Sie juga menggambarkan empat langkah penyerahan diri pada realitas kehidupan, bahwa kita memiliki raga, pikiran, hasrat, dan rasa. Namun, orientasi, ruang, dan waktu, tidak pernah salah. Manusialah yang terkadang salah dalam menempatkan dirinya. Oleh karena itu, judul karya seni Su Sie bermutasi menjadi "off Side/Suwung’’.

Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah. Desain interior masjid ini dikembangkan oleh Zeynep Fadillioglu, seorang desainer interior perempuan pertama yang merancang masjid modern di Turki. Ruangan ini berfungsi sebagai penghubung menuju ruang lain di sekitarnya.


Dari segi fungsional, karya ini berhubungan erat dengan karya pertama, yaitu Tao/reborn. Tao/reborn berfungsi sebagai ruang pertunjukan, sedangkan Su Sie berfungsi sebagai lobi, ruang dialog antara penonton dan seniman atau musisi. Dalam konteks penciptaan seni, Su Sie digambarkan sebagai empat kiblat, atau empat orientasi. Su Sie mencerminkan kedudukan manusia di Bumi, bagaimana manusia berorientasi, berada di dalam ruang dan waktu. Hidupnya dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya. Su Sie juga menggambarkan empat langkah penyerahan diri pada realitas kehidupan, bahwa kita memiliki raga, pikiran, hasrat, dan rasa. Namun, orientasi, ruang, dan waktu, tidak pernah salah. Manusialah yang terkadang salah dalam menempatkan dirinya. Oleh karena itu, judul karya seni Su Sie bermutasi menjadi "off Side/Suwung’’.

Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah. Desain interior masjid ini dikembangkan oleh Zeynep Fadillioglu, seorang desainer interior perempuan pertama yang merancang masjid modern di Turki. Ruangan ini berfungsi sebagai penghubung menuju ruang lain di sekitarnya.


Dari segi fungsional, karya ini berhubungan erat dengan karya pertama, yaitu Tao/reborn. Tao/reborn berfungsi sebagai ruang pertunjukan, sedangkan Su Sie berfungsi sebagai lobi, ruang dialog antara penonton dan seniman atau musisi. Dalam konteks penciptaan seni, Su Sie digambarkan sebagai empat kiblat, atau empat orientasi. Su Sie mencerminkan kedudukan manusia di Bumi, bagaimana manusia berorientasi, berada di dalam ruang dan waktu. Hidupnya dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya. Su Sie juga menggambarkan empat langkah penyerahan diri pada realitas kehidupan, bahwa kita memiliki raga, pikiran, hasrat, dan rasa. Namun, orientasi, ruang, dan waktu, tidak pernah salah. Manusialah yang terkadang salah dalam menempatkan dirinya. Oleh karena itu, judul karya seni Su Sie bermutasi menjadi "off Side/Suwung’’.