Yin Yang | Ruas Bambu Nusa

YIN-YANG

YIN-YANG

YIN-YANG

Split Off / Sigaraning Penggalih

Split Off / Sigaraning Penggalih

Split Off / Sigaraning Penggalih

Soundscape

Karya kedua ini disebut Yin-Yang, bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936. Fungsi bangunan ibadah umat Nasrani sebenarnya adalah untuk mengantar kebenaran dan keyakinan yang membimbing para penganutnya menuju tindakan sesuai dengan hakikat agama. Namun, karya Yin-Yang ini bertujuan untuk menampilkan kebenaran atau keyakinan dalam konteks hukum keseimbangan yang dinamis. Ketika kita lahir, kita berhadapkan dengan hukum keseimbangan yang kita harus terima. Yin-Yang adalah setangkup realitas yang tidak bisa dihindari dan harus diterima sebagai bagian dari eksistensi kita. Oleh karena itu, judul karya Yin-Yang ini menjelma menjadi ‘Split Off/Sigaraning Penggalih’’, atau terjebaknya kita dalam dikotomi pikiran ganda yang mengakibatkan pengasingan spiritualitas dari tubuh. Ruang yang berbentuk perahu terbalik ini dirancang untuk menyerupai hall sebuah bangunan ibadah, tetapi sebenarnya difungsikan sebagai ruang latihan pertunjukan kecil dengan

kapasitas penonton sebanyak 50 orang.

Karya kedua ini disebut Yin-Yang, bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936. Fungsi bangunan ibadah umat Nasrani sebenarnya adalah untuk mengantar kebenaran dan keyakinan yang membimbing para penganutnya menuju tindakan sesuai dengan hakikat agama. Namun, karya Yin-Yang ini bertujuan untuk menampilkan kebenaran atau keyakinan dalam konteks hukum keseimbangan yang dinamis. Ketika kita lahir, kita berhadapkan dengan hukum keseimbangan yang kita harus terima. Yin-Yang adalah setangkup realitas yang tidak bisa dihindari dan harus diterima sebagai bagian dari eksistensi kita. Oleh karena itu, judul karya Yin-Yang ini menjelma menjadi ‘Split Off/Sigaraning Penggalih’’, atau terjebaknya kita dalam dikotomi pikiran ganda yang mengakibatkan pengasingan spiritualitas dari tubuh. Ruang yang berbentuk perahu terbalik ini dirancang untuk menyerupai hall sebuah bangunan ibadah, tetapi sebenarnya difungsikan sebagai ruang latihan pertunjukan kecil dengan kapasitas penonton sebanyak 50 orang.

Karya kedua ini disebut Yin-Yang, bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936. Fungsi bangunan ibadah umat Nasrani sebenarnya adalah untuk mengantar kebenaran dan keyakinan yang membimbing para penganutnya menuju tindakan sesuai dengan hakikat agama. Namun, karya Yin-Yang ini bertujuan untuk menampilkan kebenaran atau keyakinan dalam konteks hukum keseimbangan yang dinamis. Ketika kita lahir, kita berhadapkan dengan hukum keseimbangan yang kita harus terima. Yin-Yang adalah setangkup realitas yang tidak bisa dihindari dan harus diterima sebagai bagian dari eksistensi kita. Oleh karena itu, judul karya Yin-Yang ini menjelma menjadi ‘Split Off/Sigaraning Penggalih’’, atau terjebaknya kita dalam dikotomi pikiran ganda yang mengakibatkan pengasingan spiritualitas dari tubuh. Ruang yang berbentuk perahu terbalik ini dirancang untuk menyerupai hall sebuah bangunan ibadah, tetapi sebenarnya difungsikan sebagai ruang latihan pertunjukan kecil dengan kapasitas penonton sebanyak 50 orang.