JIT SEK
JIT SEK
JIT SEK
Monochrome / Ekawarna
Monochrome / Ekawarna
Monochrome / Ekawarna
Soundscape
Jit Sek adalah judul karya ketujuh yang mengacu pada konsep tujuh warna, tujuh rasa, atau cakra. Dalam falsafah Hindu, cakra adalah pusat energi metafisik dan bioplasmik dalam tubuh manusia. Istilah “bio” digunakan karena cakra dianggap sebagai sesuatu yang hidup, dan “plasmik” berasal dari istilah plasma, yang merujuk pada ciri keempat dalam pembentukan suatu unsur fisika selain padat, cair, dan gas. Wujud tubuh bioplasmik itulah yang muncul ke permukaan tubuh fisik manusia dan dikenal sebagai “aura”, yaitu pancaran energi berbentuk radiasi warna halus yang menyelimuti makhluk hidup.
Karya seni Jit Sek ini akan diwujudkan di luar lokasi Lansekap Seni, maka bentuknya akan mengalami penyesuaian sebagai akibat positif dari interaksi dengan jaring kehidupan manusia di lingkungan dusun Surodadi. Ide bentuk ini melambangkan tujuh elemen kehidupan yang terwakili dalam cakra, yaitu pemikiran, cahaya, ether, udara, api, air, dan tanah. Namun, karena penyeragaman mengendalikan segala lini kehidupan, maka cakra tidak lagi memiliki variasi warna, dan Jit Sek pun berubah menjadi ‘Monochrome/Ekawarna’.
Jit Sek adalah judul karya ketujuh yang mengacu pada konsep tujuh warna, tujuh rasa, atau cakra. Dalam falsafah Hindu, cakra adalah pusat energi metafisik dan bioplasmik dalam tubuh manusia. Istilah “bio” digunakan karena cakra dianggap sebagai sesuatu yang hidup, dan “plasmik” berasal dari istilah plasma, yang merujuk pada ciri keempat dalam pembentukan suatu unsur fisika selain padat, cair, dan gas. Wujud tubuh bioplasmik itulah yang muncul ke permukaan tubuh fisik manusia dan dikenal sebagai “aura”, yaitu pancaran energi berbentuk radiasi warna halus yang menyelimuti makhluk hidup.
Karya seni Jit Sek ini akan diwujudkan di luar lokasi Lansekap Seni, maka bentuknya akan mengalami penyesuaian sebagai akibat positif dari interaksi dengan jaring kehidupan manusia di lingkungan dusun Surodadi. Ide bentuk ini melambangkan tujuh elemen kehidupan yang terwakili dalam cakra, yaitu pemikiran, cahaya, ether, udara, api, air, dan tanah. Namun, karena penyeragaman mengendalikan segala lini kehidupan, maka cakra tidak lagi memiliki variasi warna, dan Jit Sek pun berubah menjadi ‘Monochrome/Ekawarna’.
Jit Sek adalah judul karya ketujuh yang mengacu pada konsep tujuh warna, tujuh rasa, atau cakra. Dalam falsafah Hindu, cakra adalah pusat energi metafisik dan bioplasmik dalam tubuh manusia. Istilah “bio” digunakan karena cakra dianggap sebagai sesuatu yang hidup, dan “plasmik” berasal dari istilah plasma, yang merujuk pada ciri keempat dalam pembentukan suatu unsur fisika selain padat, cair, dan gas. Wujud tubuh bioplasmik itulah yang muncul ke permukaan tubuh fisik manusia dan dikenal sebagai “aura”, yaitu pancaran energi berbentuk radiasi warna halus yang menyelimuti makhluk hidup.
Karya seni Jit Sek ini akan diwujudkan di luar lokasi Lansekap Seni, maka bentuknya akan mengalami penyesuaian sebagai akibat positif dari interaksi dengan jaring kehidupan manusia di lingkungan dusun Surodadi. Ide bentuk ini melambangkan tujuh elemen kehidupan yang terwakili dalam cakra, yaitu pemikiran, cahaya, ether, udara, api, air, dan tanah. Namun, karena penyeragaman mengendalikan segala lini kehidupan, maka cakra tidak lagi memiliki variasi warna, dan Jit Sek pun berubah menjadi ‘Monochrome/Ekawarna’.