PAT KWA
PAT KWA
PAT KWA
PAT KWA
PAT KWA
Disconnected / Megat Jagad Alus
Disconnected / Megat Jagad Alus
Reborn / Orok
Reborn / Orok
Tao digambarkan sebagai titik, sebagai asal dari segala kehidupan. Silat mendiskripsikan Tao sebagai tubuh. Keberadaan tubuh manusia dimulai dari ketiadaan, kemudian berwujud menjadi ada, dan mengalami pertumbuhan untuk mencari keseimbangan.
Tao digambarkan sebagai titik, sebagai asal dari segala kehidupan. Silat mendiskripsikan Tao sebagai tubuh. Keberadaan tubuh manusia dimulai dari ketiadaan, kemudian berwujud menjadi ada, dan mengalami pertumbuhan untuk mencari keseimbangan.
Tao digambarkan sebagai titik, sebagai asal dari segala kehidupan. Silat mendiskripsikan Tao sebagai tubuh. Keberadaan tubuh manusia dimulai dari ketiadaan, kemudian berwujud menjadi ada, dan mengalami pertumbuhan untuk mencari keseimbangan.
Split Off / Sigaraning Penggalih
Split Off / Sigaraning Penggalih
Yin Yang adalah dua naga yang mengasah mustika, menumbuhkan Chi, menyuburkan daya hidup. Digambarkan sebagai dua keseimbangan yang bergerak dinamis, dengan mengolah nafas, mengatur tenaga.bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936.
Yin Yang adalah dua naga yang mengasah mustika, menumbuhkan Chi, menyuburkan daya hidup. Digambarkan sebagai dua keseimbangan yang bergerak dinamis, dengan mengolah nafas, mengatur tenaga.bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936.
Yin Yang adalah dua naga yang mengasah mustika, menumbuhkan Chi, menyuburkan daya hidup. Digambarkan sebagai dua keseimbangan yang bergerak dinamis, dengan mengolah nafas, mengatur tenaga.bentuknya menyerupai atap hall bangunan ibadah umat Nasrani, wujudnya mirip perahu terbalik yang terbelah menjadi dua bagian, terinspirasi dari Gereja Katolik Pohsarang di Kediri, didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine Pont pada tahun 1936.
Drunken Tower / Mendem Kahanan
Drunken Tower / Mendem Kahanan
Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya.
Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya.
Karya ketiga berjudul Sam Po, yaitu bentuk yang menyerupai sebuah menara tempat ibadah, di mana loudspeaker ditempatkan di puncaknya. Dahulu, menara digunakan sebagai tempat untuk melantunkan panggilan sholat (adzan) yang gelombang suaranya mampu menembus lapisan kulit, dan merambat hingga mengetuk sanubari mereka yang mendengarnya.
Off Side / Suwung
Off Side / Suwung
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Karya keempat berjudul Su Sie. Ia menyerupai bentuk kubah Masjid Sakirin di Istambul, Turki. Masjid ini memiliki ciri khas pada bentuknya yang sejak dahulu dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah.
Suffering Return / Mo Limo
Suffering Return / Mo Limo
Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud.
Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud.
Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Ngo Heng adalah judul karya kelima. Ia menampilkan bentuk stupa berlubang yang mengitari stupa besar Candi Borobudur. Di dalam setiap stupa berlubang ini terdapat arca Buddha. Banyak wisatawan berusaha menggapai kaki arca Buddha itu dengan harapan keinginan mereka terwujud.
LIOK HAP
LIOK HAP
LIOK HAP
LIOK HAP
LIOK HAP
Mind Gate / Lawang Awangen
Mind Gate / Lawang Awangen
Liok Hap digambarkan dalam bentuk garis tanpa putus, melambangkan tiga perpaduan dan tiga penggunaan yang ada di dalam diri kita. Karya keenam ini diberi judul Liok Hap, yang terdiri atas ‘tiga perpaduan’ dan ‘tiga penggunaan’. Fase ini mengharuskan kita untuk memulai proses menggerakkan seluruh elemen tubuh kita untuk berinteraksi secara personal dan bersilaturahmi dengan segala jaring kehidupan.
Liok Hap digambarkan dalam bentuk garis tanpa putus, melambangkan tiga perpaduan dan tiga penggunaan yang ada di dalam diri kita. Karya keenam ini diberi judul Liok Hap, yang terdiri atas ‘tiga perpaduan’ dan ‘tiga penggunaan’. Fase ini mengharuskan kita untuk memulai proses menggerakkan seluruh elemen tubuh kita untuk berinteraksi secara personal dan bersilaturahmi dengan segala jaring kehidupan.
Liok Hap digambarkan dalam bentuk garis tanpa putus, melambangkan tiga perpaduan dan tiga penggunaan yang ada di dalam diri kita. Karya keenam ini diberi judul Liok Hap, yang terdiri atas ‘tiga perpaduan’ dan ‘tiga penggunaan’. Fase ini mengharuskan kita untuk memulai proses menggerakkan seluruh elemen tubuh kita untuk berinteraksi secara personal dan bersilaturahmi dengan segala jaring kehidupan.
Monochrome / Ekawarna
Monochrome / Ekawarna
Jit Sek dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan secara fisik, tetapi dapat dirasakan, diolah di pusat tenaga tubuh melalui napas, yang dikenal dalam bahasa Taoisme sebagai Chi.
Jit Sek dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan secara fisik, tetapi dapat dirasakan, diolah di pusat tenaga tubuh melalui napas, yang dikenal dalam bahasa Taoisme sebagai Chi.
Jit Sek dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak bisa dilaksanakan secara fisik, tetapi dapat dirasakan, diolah di pusat tenaga tubuh melalui napas, yang dikenal dalam bahasa Taoisme sebagai Chi.
Disconnected / Megat Jagad Alus
Disconnected / Megat Jagad Alus
Pat Kwa digambarkan sebagai 4 garis diagonal yang membentuk 8 potongan. Ini dideskripsikan sebagai delapan rumusan alam, di luar daya manusia untuk mengubahnya, atau disebut Axioma, yang tidak bisa ditiadakan, tetapi dapat digunakan. Pat Kwa bukan milik manusia.
Pat Kwa digambarkan sebagai 4 garis diagonal yang membentuk 8 potongan. Ini dideskripsikan sebagai delapan rumusan alam, di luar daya manusia untuk mengubahnya, atau disebut Axioma, yang tidak bisa ditiadakan, tetapi dapat digunakan. Pat Kwa bukan milik manusia.
Pat Kwa digambarkan sebagai 4 garis diagonal yang membentuk 8 potongan. Ini dideskripsikan sebagai delapan rumusan alam, di luar daya manusia untuk mengubahnya, atau disebut Axioma, yang tidak bisa ditiadakan, tetapi dapat digunakan. Pat Kwa bukan milik manusia.
Innocence / Pathok Bangkrong
Innocence / Pathok Bangkrong
Kiu Tao digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan titik di pusatnya, dimaknai sebagi 9 Malapetaka dan Sembilan Keberuntungan. Kiu Tao melambangkan satu titik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkaran tersebut. Ia berada di dalamnya.
Kiu Tao digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan titik di pusatnya, dimaknai sebagi 9 Malapetaka dan Sembilan Keberuntungan. Kiu Tao melambangkan satu titik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkaran tersebut. Ia berada di dalamnya.
Kiu Tao digambarkan sebagai sebuah lingkaran dengan titik di pusatnya, dimaknai sebagi 9 Malapetaka dan Sembilan Keberuntungan. Kiu Tao melambangkan satu titik yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkaran tersebut. Ia berada di dalamnya.